JamaahShalat Idul Adha Rahimakumullah. Di akhir khutbah ini marilah kita berdo'a agar shalat Idul Adha, ibadah qurban, serta segenap ibadah kita selaku Muslim melahirkan kehidupan yang khusyuk, baik, dan utama. Saudara-saudara kita yang tengah menunaikan ibadah haji diberi kemudahan dan keberkahan oleh Allah serta menjadi haji yang mabrur. Kalimatdi atas terdiri dari dua kata yaitu kata id yang. Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa. 16052020 Khutbah Bahasa Jawa- Idul Fitri 1441 H- Bina Keluarga Diterbitkan Mei 16 2020. Tiga hari lagi kita akan bertemu hari kemenangan yakni hari raya idul fitri 1 syawal 1441 h. May 30 2018 Kecamatan Sampung. JurnalMakassar - Khutbah Idul Fitri bahasa bugis ini membahas tentang Idul Fitri sebagai momentum kebangkitan. ALLEPPERENG PITTARA, ATTOKONGENG BARU. KATOBBA MAMMULANGNGE. Baca Juga: Ceramah Ramadhan Bahasa Bugis: Hikmah Bulan Suci Ramadhan إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ KhutbahIdul Adha Yang Membuat Menangis Nabi Ibrahim Idola Kita Ngaji Id . Naskah Khutbah Idul Adha 1435 . Download Naskah Khutbah Idul Fitri Idul Adha Terbaru Free For Android Naskah Khutbah Idul Fitri Idul Adha Terbaru Apk Download Steprimo Com . Contoh Khutbah Idul Adha 2021 1442 H Singkat Sedih Yang Menggetarkan Jiwa . Khutbah Idul Adha TeksKhutbah idul adha bahasa jawa. Idul adha dikenal dengan sebutan "Hari Raya Haji", dimana kaum muslimin sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang di sebut pakaian ihram, melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai Khutbahidul fitri bahasa bugis kembali kepada jiwa yang suci. Contoh Khutbah Singkat Dalam Bahasa Bugis Berikut informasi sepenuhnya tentang contoh khutbah singkat dalam bahasa bugis. Admin blog Contoh Soal Terbaru 24 January 2022 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh khutbah singkat dalam bahasa bugis dibawah ini. 8WmqHBg. Uploaded byNurSafitri 100% found this document useful 4 votes3K views9 pagesDescriptionkhutbahCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 4 votes3K views9 pagesKhutbah Bahasa Bugis Terbaru Idul Fitr1Uploaded byNurSafitri DescriptionkhutbahFull descriptionJump to Page You are on page 1of 9Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Naskah khutbah Idul Fitri kali ini mengingatkan kita untuk merenungkan hikmah dari Idul Fitri yang oleh masyarakat Indonesia disebut sebagai Lebaran. Khutbah Idul Fitri ini juga mengupas tentang fenomena dan ritual tahunan yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia jelang Idul Fitri yakni Mudik. Lebaran dan Mudik adalah dua hal yang sangat identik dan bermuara kepada kebersamaan dan kebahagiaan bersama keluarga dan orang-orang yang kita cintai khususnya orang tua. Sehingga mereka menjadi elemen penting dalam mengawali kebahagiaan di Hari raya Idul Fitri. Teks Khutbah Idul Fitri berikut ini berjudul " Khutbah Idul Fitri Lebaran, Mudik, dan Orang Tua". Untuk mencetak naskah Khutbah Idul Fitri ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop atau klik di sini Naskah siap cetak. Semoga bermanfaat! Redaksi. Khutbah I اللهُ أَكْبَرُ ×٣ اللهُ أَكْبَرُ ×٣ اللهُ أَكْبَرُ ×٣ وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اَلْحَمْدُ الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّا بَعْدُ .فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ وَالمُؤْمِناَتِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . قَالَ اللهُ تَعَالَى وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Tiada kalimat lain yang paling layak kita ungkapkan pada kesempatan yang mulia ini, selain kalimat Alhamdulillahirabbil alamin, puja dan puji syukur kepada Allah swt Tuhan semesta alam yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu. Di antara nikmat agung itu adalah masih diberinya kita kemampuan untuk menghirup udara dunia sekaligus anugerah umur panjang sehingga kita masih bisa beribadah kepada-Nya serta masih berkesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai di sekeliling kita. Semua ini adalah nikmat yang agung. Terlebih pada momentum Hari Raya Idul Fitri yang menjadi perayaan kemenangan dan kebahagiaan. Sebuah hari raya di mana takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang di berbagai penjuru dunia menandai kembalinya fitrah umat Islam seperti bayi yang terlahir kembali ke dunia ini. Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Dalam catatan sejarah, awal mula dilaksanakannya hari raya Idul Fitri adalah pada tahun ke-2 Hijriah. Saat itu kaum Muslimin mendapatkan kemenangan besar dalam perang Badar. Perayaan kemenangan yang diraih umat Islam pada waktu itu, secara tidak langsung merayakan dua kemenangan yakni kemenangan atas telah paripurnanya menjalankan kewajiban puasa di bulan Ramadhan dan kemenangan dalam perang badar. Dalam tradisi bangsa Indonesia, Hari Raya Idul Fitri terkenal dengan nama Lebaran. Para ahli bahasa menyebut bahwa kata Lebaran salah satunya berasal dari bahasa Jawa yakni lebar’ yang memiliki arti 'selesai'. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, kata Lebaran dimaknai sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada 1 syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Makna ini selaras dengan kenyataan, bahwa pada hari Lebaran, kita sudah selesai menjalankan kewajiban berpuasa dan mewujudkannya dalam bentuk perayaan kebahagiaan sebagai wujud syukur kepada Allah swt. Pada hari ini kita berbahagia bersama dan saling menyampaikan doa dengan berbagai bentuk redaksi seperti taqabbalallahu minnaa wa minkum’ yang artinya “semoga Allah menerima amal ibadah Ramadlan kita”. Dan juga doa “wa ja’alanallaahu wa iyyaakum minal aaidin wal faaiziin’ yang artinya Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang beruntung atau menang.’ Sebuah doa yang berisi harapan mendalam agar setelah melaksanakan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan ini kita akan benar-benar kembali suci dan beruntung mencapai kemenangan dengan predikat sebagai orang-orang yang bertakwa. Hal ini telah Allah sebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Kebahagiaan yang kita rasakan ini tentu sangat kurang lengkap jika dirayakan sendiri. Kebahagiaan akan terasa lebih nikmat jika bisa dirayakan dengan berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai. Hal inilah yang memunculkan sebuah tradisi ritual di negara kita yakni Mudik. Sebuah tradisi berisikan kerinduan di tanah rantau untuk pulang melihat kembali tanah kelahiran. Sebuah tradisi luhur untuk kembali lagi berkumpul dengan keluarga, mengingat kembali masa kecil sekaligus bersimpuh sungkem dalam pelukan kedua orang tua. Mudik juga tidak hanya memiliki dimensi makna sekedar pulang kampung saja. Di dalamnya terkandung dimensi spiritual yang nilainya tidak bisa diukur dengan materi dunia. Jarak jauh melintasi laut dan sungai, medan terjal dan jalan berliku, ditambah waktu, tenaga, serta biaya yang harus dikeluarkan untuk mudik, tidak bisa menghalangi rasa kangen yang membuncah kepada tanah kelahiran. Teknologi canggih seperti telepon, media sosial, maupun video call juga tidak akan bisa menggantikan kualitas pertemuan langsung dengan sanak kerabat kita di kampung halaman. Kemewahan perkotaan tak kan bisa menggantikan manisnya kenangan kesederhanaan bersama teman masa kecil yang selalu terbayang jelang lebaran. Berbagai fasilitas di tanah rantau tidak bisa menghalangi pulang kampung menuju ibu pertiwi walau berada di tengah hutan dan pucuk gunung yang tinggi sekalipun. Kerinduan kepada tanah kelahiran seperti ini juga pernah dirasakan oleh Nabi Muhammad saw seperti yang tersebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِمَكَّةَ ” مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلَدٍ وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ ، وَلَوْلا أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ ، مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ Artinya “Berkata Rasulullah saw, “Alangkah indahnya dirimu Makkah. Engkaulah yang paling ku cintai. Seandainya saja dulu penduduk Mekah tidak mengusirku, pasti aku masih tinggal di sini” HR al-Tirmidzi. اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Jika kita renungkan lebih mendalam, hakikat mudik adalah kembali ke pangkuan orang tua. Sosok paling berjasa yang telah melahirkan kita ke dunia ini, sosok yang telah menjadi pahlawan kesuksesan kehidupan kita. Janganlah sombong dengan keberhasilan dan apapun yang telah kita raih dalam kehidupan ini. Semua itu tidak akan bisa lepas dari jasa dan doa kedua orang kita. Bagaimana pun kondisi orang tua kita, mereka adalah sosok yang harus kita cintai, hormati, dan patuhi. Mereka adalah jimat kita yang sakral di dunia ini. Karena keridhaan dan keikhlasan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita di dunia. Sebaliknya kemarahan mereka adalah merupakan sebuah kemurkaan dan bencana dalam kehidupan kita. Rasulullah bersabda رِضَى اللهِ فىِ رِضَى الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللهِ فِى سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ Artinya "Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan kemarahan Allah tergantung kemarahan orang tua" Allah swt pun telah mengingatkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada orang tua. Jangan membentaknya, jangan pernah sekali-kali berkata kasar kepada mereka. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 23 وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا Artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”. Sehingga hadirin rahimakumullah.... Mudik lebaran kali ini bisa menjadi momentum tepat untuk bersimpuh kepada kedua orang tua kita atas segala khilaf dan kesalahan yang selama ini telah diperbuat kepada mereka. Mari kita tancapkan dalam hati kita untuk jangan lagi menyakiti hati dan fisik mereka. Kita perlu sadar bahwa jasa dan perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah... demi Rasulullah... sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan pernah setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita. “Ya Allah, ya Tuhan kami. Anugerahkanlah kasih sayang-Mu pada kedua orang tua kami. Keruniakanlah keberkahan, kesehatan, dan umur panjang kepadanya. Kuatkanlah iman dan Islam mereka serta kekuatan untuk terus membimbing kami. Maafkanlah atas segala kesalahan yang telah kami perbuat kepada mereka. Jadikanlah mereka nantinya ahli surga bersama orang-orang yang Engkau cintai.” اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Di mudik lebaran kali ini mari kita raih kedua tangannya. Peluk tubuh mereka yang dulu kekar merawat kita namun sekarang sudah mulai lemah termakan usia. Mintalah keridhaan dan keikhlasan dari mereka berdua untuk bekal hidup kita. Bagi kita yang orang tuanya sudah dipanggil Allah swt, mari kita ziarahi makam mereka. Kunjungi dan bersihkan pusaranya. Kita perlu sadari, bahwa mereka di sana menunggu panjatan doa dari kita. Mereka pasti akan tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita panjatkan. Dan sebaliknya, mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita tidak mendoakannya karena hanya itulah yang mereka harapkan di alam sana. Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Selain kepada orang tua, mari juga saling memaafkan dosa dan kesalahan dengan orang-orang yang ada dalam kehidupan kita. Tidak ada manusia yang sempurna. Semua pasti memiliki dosa dan kesalahan kepada sesama. Sehingga lebaran menjadi salah satu momentum tepat untuk saling memaafkan. Semoga lah semua dosa kita kepada Allah, orang tua dan kepada sesama akan diampuni sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan. Amin جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ، وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ، اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ الله لِى وَلَكُمْ، وَلِوَالِدَيْنَا وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. Khutbah II اللهُ أَكْبَرُ ×٣ اللهُ أَكْبَرُ ×٣ اللهُ أَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ اَلْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيِنَ، أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ا اتَّقُوا الله. قال الله تعالى أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . وَقَالَ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اَنْبِيَائِكَ وَرَسُلِكَ وَمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِى، وَ عَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وتَابِعِى التَّابِعِيْنَ، لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيسِيَّا هَذَا خَاصَّةً، وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ، وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ الْفَائِزِيْنَ، كُلُّ عَامٍ وَاَنتُمْ بِخَيْرٍ. وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيِنَ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِالْعَدْلِ وَالاِحْسَانِ، وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَذْكُرْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ. وَاللهُ يَعْلَمُ ماَ تَصْنَعُوْنَ H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung Baca Juga Panduan dan Tata Cara Sholat Idul Fitri, Bacaan Subhanallahi Walhamdulillah Salawa nenniya mappassalama masse lao ri nabikkeng muhmmad saw nabi mallebbangnge pammasengenna ritu ri sininna alangnge. Nassabari nakiengkana pada makkacoweriwi ritu, nakisalewangeng ritu pole ri pettanna lino wanua paccobae. Narimakkuannanaro aja’ lalo tapabbombangngi arota mita anu ritakkajenneki ri lino, toddo puli messei nasaba uli tassape, nainappa ri tentuang ri laleng ati kaminang marilalengnge, iyanaritu istiqamae makkatenni ri kitta’na puang allah ta’ala nenniya haddese essana nabikkeng muhammad saw. Allahu akbar 3 walillahilhamd Mappakkoniro suara takabbere’e nenniya mappoji-pojie lao ri puang allah ta’ala, ri pakkoling-koling “allahu akbar3 waalillahil hamd” samanna napakedo maneng lino lollong lise, riuh gemuruh menusuk sukma, alun beralun menusuk rasa. Nainappa ri pakkoling paimeng allahu akbar3 walillahilhamd” ri padecengi yengkalinga nainappa ri rasakan ri raleng ati kaminang marilalengnge, majeppu ri rasakangngi makkeda temmakaharo pale lebbi’na nenniya tanrena pappoji2e iyaewe, majeppu iyanae wettue saisanna taue denaulle tahangngi esse babuana ri laleng atinna, denaulle tahangngi wae matanna nasaba ningerreng mananni sijing sellenna iya mabela pole ri pakkita matanna, selessurenna ri laleng sompereng, ana2na ri laleng pallawangeng, tau matowanna iya de’e nasibawa malleppe ri lalenna iyae esso alleppereng pittarae nasaba lesunna ri pammasena puang allah ta’ala “innalillahi wa inna ilaihi rajiun”. Mompo manenni paimeng ri paringeretta samanna engkamanenni talleng ri olo matatta, narimakkuannanaro upeppaha nappunnai idi iyae essoe engkaki pasilennerengngi sempajeng alleppereng pittarae nasibawai keluarga yang lengkap. Nasaba de nacedde selessuretta iyyae essoe maelo mewa manengi siraga-raga nenniya sisompung-rennu keluargana, gangkanna tudammi bawang takkajenne na taddunu-dunu wae matanna nangerreng manangi to ri pajajianna. Narimakkuannanaro, narilalenna iyae wettu rio rennue nenniya wettu asennange, aja lalo nakiangka takkalupa lao ri tana ri onroiyye makkalejja neniya langi ri jujunge. Pada laoni mai pada palebbangi asennangetta nenniya pasisompungi rio rennutta lao ri iyamanenna selessuretta, nasaba engkamopa saisa pole ri siajing selletta iyae essoe mappammula momfo’na pajjarenge naengkalingana takabbere’e nainappa tudang takkajenne tetti wae matanna, nasappurru duae arona, nassabari atinna nawa-nawai bakkaweng bola tennulle sellei, anre sisanru, natenna ulle pasirapi’I, kuatopa paimeng saisa pole ri siajing selletta engka beu-beu, aja’lalo tallupai nassabari namalomo atinna, namalucca pappenaddinna, tawerengi sekke iyarega passidekkasarekkoammengi nasisompung sumange’na, tawerengi ada makassing sarekkoammengi nalai pakkurru sumange, nassabari napada engka siporio siporennu iyae essoe. Atikekki pole ri adanna fuang llah ta’ala. Baca Juga Libur Lebaran, Dinkes Pinrang Tetap Maksimalkan Layanan أرأيت الذى يكذبك بعد بالدين فذلك الذى يدع اليتيم و لا يهد على طعام المسكين mufahang moga tau massekkerengi agama sellenge yanaritu tau tuna2iwi ana beu-beu’e nenniya tau de’e napanrei tau kasi-yasie. Allahu akbar 3 walillahil hamd Iyae essoe, esso kemenanganna idi to mateppe’e pura mappuasangi uleng ramalang nasaba siuleng ettana, ri tahang aleta pole ri dekkae, ri lupue enrenge pole ri sininna gau-gau salae, kedo salae nenniya yamanenna weddinge solangi nenniya lolloi appalanna puasata, sarekkoammengi engkaki pada mitau lao ri puang allah ta’ala nenniya manini pole ri sininna pappesangkana. Sitongenna puasae tannia bawang itahammi aleta pole ri lupu’e nenniya dekkae simata naiyakiya hakeka’na iyanaritu kendalikangi hawa nafsue. Nasaba iyanae hawa nafsue musu kaminang maraja ri sesena ikkeng rupa tau’e. Engka nengka nabitta muhammad saw lisu pole ri perang badar makkedai nabitta “Raja’na Minal Jihadil Ashgar Ila Jihadil Akbar” nakkutana sahabae makkeda engka mopaga musu kaminang maraja pole ri musu badar’e e..surona puang allah ta’ala? Mappaebali nabitta makkeda “iyya” engka iyanaritu musui hawa nafsue. Narimakkuannanaro aja’ laloki nakiengka melo napakalonto-lonto hawa nafsutta, tainringi hawa nafsutta lao ri laleng na purioe puang allah ta’ala namabela pole ri appatakabbelimpelinna setange. Narimakkuannanaro tettongengi nasaba alefu’ narialefuki manengi ri sininna gau salae narisampeng sininna ampekedo nacaccae puange, nainappa topada makketenni ri apatiroanna agamatayanaritu kitabullah wasunnatu rasulillah. Timpa toni koritu bittara temmennue, natopada makkalejja ri salangka bittarae, nariattuppung lao ri awo lagadinge natopada tudang ri ase’na papang ulawenge, nasaba tuntui rio simatana puang allah ta’ala. Allahu Akbar3 Walillahil Hamd Upe’paha nenniya alabangeppaha tau pura pasilennrengi puasa ramalange nasibawai teppe simata lao ri puange, namusui hawa nafsunna, nakendalikangi alena pole ricinnana nafsunna nassabari namcawe pammasena puange namabela paccallannakoritu. Naiya tau lolongange pammase nenniya napabbarakkaki puasae manessai ri tellue passeleng yanaritu 1. Napahangi alena makkeda saisani tau ri pancajinna puang allah ta’ala, idina rupa taue kaminang makessing ancajingetta nenniya kaminang ri pakalebbi, padatoha narampawe puang allah ta’ala Laqad Khalqnal Insana Fi Ahsani Taqwim. Narimakkuannanaro aja lalo nakiengka melo solangiwi akessingetta nenniya alebbiretta iyya pura nawerekki puange. Uppanna-uppanna rupa tau na turusiwi hawa nafsunna majeppu tau makkuero ri taroni ri onrong kaminang mariyawae, nasaba tau makkuero napahallalai harange, napaharangi hallalae, de’nakkeda hallala-hallulu nalulu maneng, malomoni lesseri janci narusai aseddingenge nassabari namaroca pabbanuae, namasolang akkalinoange. Makkedai passulessena ara’e “upe’paha tau engkae pancajiengi akkalenna pamimpin, nenniya cilakapaha nappunnai tau pancajiengi nafsunna pemimpin ri watakkalena. Baca Juga Jadwal MSC 2023, Lengkap Daftar Peserta dan Region Ada Onic Esports dan Evos Legends 2. Napahangi makkeda majeppunna alena sebagai khalifah iyarega pemimpin, pura ripahang madecenni makkeda tungke2 rupa taue mancaji pemimpin manengi, natungke2 pemimping ri ellau pertanggung jawabanna matti ri essorimonrinna puang allah ta’ala. Makkedana nabitta muhammad saw rilalenna haddese’na “kullukum rain wakullukum mas’lun anraiyyatihi” akkattana ritu de’gaga tau de’namancaji pemimpin, nadettogaga seddi pemimpin leppe’ pole ri pakkutanana puang allah ta’ala. Seddie kepala kampong ri tanai matti ri puang allah ta’ala makkeda pekkogi pallao rumana pabbanuae, pekkogi carana pimpingi raya’e na pekkogi carana jellokengi adecenganna masaraka’na DLL. Seddie kepala rumah tangga ri tanai puang allah ta’ala pekkogi carana bimbingi wija2nna gangkanna mancaji ana mattuju yanaritu ana malebu namalebu tello, maccaca namaccaca jarung, polei na papole nyameng kininnawa, laoi nataro sengereng makkeguna lao ri agamana nenniya lai ri kamponge. Enrenge paimeng tungke2 lao ri idi maneng rupa tau’e ri utanaiki ri puang allah ta’ala pekkogi carata pimpingi watakkaleta, kendalikangi hawa nafsutta sarekkoammengi na toli matturu lao ri parentana na manini pole pappesangkana. Naparingerrangiki puange ri lalenna akorange “walakad zara’na lijahannama katsiran minal jinni wal insi lahum qulubun layafqahuna biha walahum azanun la yasmauna biha wa lahum a’yunun la yubsiruna biha ulaika kal an’am bal hum adallun” ri pammulangi ranaka nasaba pole ri bangsa jinge nenniya rupa tau’e yanaritu riwerengi ati akkaleng naekiya denafakkegunai atinna, ri werengi parengkalinga naekiya de’napakkegunai parengkalingana, ri werengi pakkita nekiya de’napakkegunai pakkitanna tau mappakkuero padai laona olo’kolo’e bahkan lebbi majapi na olokoloe. Iyyakeppaha akkalenna napakkegunai makkalangi nenniya gau bawangi padanna rupa tau, parengkalingenna napakkegunai mengkalinga ada2 salah yarega bicara temmakkeguna, kuaetoparo pakkitanna napakei kamata-mata gangkanna kakita-kita. Iyamanennaro matti mancaji pammulanna api ranaka, narimakkuannanaro laoni mai natopada pimpingi watakkaleta pada moi engkana lesang kuaetoparo iyya engkae tallesenge, tapimpingi limatta aja nasembarang ikarawa, tapimpingi ajeta aja na kajokka-jokka, tapimpingi ulutta aja nakacuru-curu tapimpingi timutta aja nakatimu-timu, tapimpingi matatta aja nakamata-mata, tapimpingi atitta aja namasiri ati enrenge rilainnae toparo. السلام عليكم و رحمة الله و بركاته KUTBAH IDUL FITRI ‎‫بسم الله الرحّمان الرّحيم ‬ ‎الله اكبر ‪ ‬ولله الحمد ‎اَلحَمْدُ لِلّهِ الَّذِىَ انْزَلَ شَهْرَ رَمَضاَنَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ ‎اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ الاَّ اللهُ ‎وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ‎اَلَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى محمّد عَبْدِكَ وَ رَسُولِكَ وَعَلَى آَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ أَمَّابَعْدُ ‎فَيَا اَيُّهَا الحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَ اَنْتُمْ مُسْلِمُوْن ‎قَالَ الله تَعَالَي فِي الكِتابِ الكَرِيمِ ‎وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ‎صَدَّقَ اللهُ الْعَظِمَ وَ صَدَّقَ رَسُوْلُ اللهِ الْكَرِمَ Allahu akbar 3 walillahilhamd Mappakkoniro suara takabbere’e nenniya mappoji-pojie lao ri puang allah ta’ala, ri pakkoling-koling “allahu akbar3 waalillahil hamd” samanna napakedo maneng lino lollong lise, "riuh gemuruh menusuk sukma, alun beralun menusuk rasa.” Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman Allah SWT وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” Rasulullah SAW bersabda زَيِّنُوْا اَعْيَادَكُمْ بِالتَّكْبِيْر “Hiasilah hari rayamu dengan takbir.” Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT sedangkan selain Allah semuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya. Nainappa ri pakkoling paimeng allahu akbar3 walillahilhamd” ri padecengi yengkalinga nainappa ri rasakan ri raleng ati kaminang marilalengnge, majeppu ri rasakangngi makkeda temmakaharo pale lebbi’na nenniya tanrena pappoji2e iyaewe, majeppu iyanae wettue saisanna taue denaulle tahangngi essi babuana ri laleng atinna, denaulle tahangngi wae matanna nasaba ningerreng mananni sajing sellenna iya mabela pole ri pakkita matanna, selessurenna ri laleng sompereng, ana2na ri laleng pallawangeng. tau matowanna iya de’e nasibawa malleppe ri lalenna iyae esso alleppereng pittarae, nasaba lesunna ri pammasena puang allah ta’ala “innalillahi wa inna ilaihi rajiun”. Mompo manenni paimeng ri paringeretta samanna engkamanenni talleng ri olo matatta, narimakkuannanaro upeppaha nappunnai idi iyae essoe engkaki pasilennerengngi sempajeng alleppereng pittarae nasibawai keluarga yang lengkap. Nasaba de nacedde selessuretta iyyae essoe maelo mewa manengi siraga-raga nenniya sisompung-rennu keluargana, gangkanna tudammi bawang takkajenne na taddunu-dunu wae matanna nangerreng manangi to ri pajajianna. Narimakkuannanaro, narilalenna iyae wettu rio rennue nenniya wettu asennange, aja lalo nakiangka takkalupa lao ri tana ri onroiyye makkalejja neniya langi ri jujunge. Pada laoni mai pada pallebbangi asennangetta nenniya pasisompungi rio rennutta lao ri iyamanenna selessuretta, nasaba engkamopa saisanna pole ri siajing selletta iyae essoe mappammula momfo’na pajjarenge naengkalingana takabbere’e nainappa tudang takkajenne tetti wae matanna, nasappurru duae arona, nassabari atinna nawa-nawai bakkaweng bola tennulle sellei, anre sisanru, natenna ulle pasirapi’I, PADA KESEMPATAN INI ADA 2 PESAN YANG KUINGIN SAMPAIKAN 1. INGAT ANAK YATIM MAJEPPU saisanna pole ri siajing selletta engka beu-beu, aja’lalo tallupai nassabari namalomo atinna, tawerengi sekke iyarega passidekka sarekkoammengi nasisompung sumange’na, tawerengi ada makassing sarekkoammengi nalai pakkurru sumange, nassabari napada engka siporio siporennu iyae essoe. Makkedai Puangngallah taalah أرأيت الذى يكذبك بعد بالدين فذلك الذى يدع اليتيم و لا يهد على طعام المسكين mufahang moga tau massekkerengi agama sellenge yanaritu tau tuna2iwi ana beu-beu’e nenniya tau de’e napanrei tau kasi-yasie. Allahu Akbar 3x Walillahilhamd Jamaah Id rahimaukumallah 2, INGAT ORTU ‎‫وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا‬ Dalam kitab suci Alqur’an sering kita temui Allah meyebut eksistensi dirinya dengan kata “kami”, yang dalam bahasa kita berarti Dia bersama yang lainnya. Jamaah Id rahimaukumallahi Menurut para mufasir Allah menggunakan istilah “kami” dalam Alqur’an tersebut karena ia hendak memuliakan atau mengangkat derajat makhluk-Nya yang ia manfaatkan sebagai perantara, sebagai misal pemakaian kata tersebut adalah dalam penciptaan manusia. Siapa yang Ia muliakan dalam hal ini? Tentu yang menjadi perantara lahirnya manusia yaitu Ayah dan Ibu kita. Maka dari itu Allah berfirman dalam surat Al An kabut ayat 8 ‎‫وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا‬ “Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk bergaul dengan kedua orang tuanya dengan baik” Al AnKabut8. Allahu Akbar 3x Walillahilhamd Jamaah Id rahimakumallahi Dengan perantara kedua orang tua itulah Allah menurunkan rahmatNya atau kasih sayang-Nya kepada kita. Sembilan bulan Ibu mengandung kita, penuh dengan kasih sayang dan do’a, meskipun kita masih dalam kandungan, ia bela demi keselamatan kita dengan segenap harta dan tenaga, penuh dengan kepayahan untuk kelahiran kita. Inilah sebenarnya rahmat Allah yang dicurahkan kepada kita melalui ibu dan bapak kita, maka dari itu pada ayat lain Allah memperingatkan kita dengan firman-Nya ‎ ‫وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ‬ “Dan Kami perintahkan manusia berbuat baik kepada kedua orang tuanya, di mana ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Luqman 14. Allahu Akbar 3x Walillahilhamd Jamaah Id rahimaukumallahi Jerit tangis kelahiran kita disambut penuh suka cita oleh orang tua kita, Ibu begitu sayang kepada kita, kita disuapinya karena kita belum bisa makan sendiri, ia bersihkan kotoran kita karena kita belum bisa bersuci sendiri, ia selimuti kita agar kita tidak kedinginan bahkan kita selalu dalam dekapannya ketika badan kita panas karena sakit, iapun ikut merintih sedih ketika kita merintih kesakitan. Namun ketika kita senyum tertawa seluruh bumi dan seisinya seakan juga ikut tertawa, begitulah sambutan kepada seorang hamba yang masih suci. Siti Aisyah pernah ditamui seorang wanita yang kelaparan dengan membawa dua anaknya, yang satu dalam gendongan ibunya. Aisyah hanya memiliki 3 tiga biji kurma kemudian ia berikan kurma tersebut kepada mereka, oleh sang ibu kurma itu dibagi kepada dua anaknya dan satu adalah bagian ibu itu sendiri Tidak hendak ibu itu memakan kurma bagiannya. Setelah anak-anaknya menghabiskan kurma, anak-anak itu melihat ibunya, tidak tahan melihat anaknya yang masih menginginkan makanan, maka kurma bagiannya dibagikan kepada kedua anaknya. Si Ibu memilih tidak makan kurma sama sekali. Allahu Akbar 3x Walillahilhamd Jamaah Id rahimaukumallahi Maka dari itu ketika Nabi ditanya oleh seorang lelaki”Siapakah yang paling berhak aku pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab”Ibumu!”,” Lalu siapa?” Rasulullah menjawab” Ibumu!”," Lalu siapa ?” Rasulullah menjawab ” Ibumu!” Sekali lagi orang itu bertanya ”Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab ”Bapakmu?” HR Bukhori dan Muslim. Allahu akbar 3 walillahil hamd Allahu Akbar3 Walillahil Hamd Upe’paha nenniya alabangeppaha tau pura pasilennrengi puasa ramalange nasibawai teppe simata lao ri puange, namusui hawa nafsunna, nakendalikangi alena pole ricinnana nafsunna nassabari namacawe pammasena puange namabela paccallannakoritu. Naiya tau lolongange pammase nenniya napabbarakkaki puasae manessai ri tellue passeleng yanaritu 1. Napahangi alena makkeda saisani tau ri pancajinna puang allah ta’ala, idina rupa taue kaminang makessing ancajingetta nenniya kaminang ri pakalebbi, padatoha narampawe puang allah ta’ala Laqad Khalqnal Insana Fi Ahsani Taqwim. لقد خلقناالانسان في احسن تقويم 2. Napahangi makkeda majeppunna alena sebagai khalifah iyarega pemimpin, pura ripahang madecenni makkeda tungke2 rupa taue mancaji pemimpin manengi, natungke2 pemimping ri ellau pertanggung jawabanna matti ri essorimonrinna puang allah ta’ala. Makkedana nabitta muhammad saw rilalenna haddese’na “kullukum rain wakullukum mas’lun anraiyyatihi” كلكم راع وكلكم مسئول عن راعيته akkattana ritu de’gaga tau de’namancaji pemimpin, 3. Napahang madeceng makkeda atai pole ri pauang allah ta’ala. Naparentangekki sarekkoammengiri sompai koritu, padatoha narampewe ri lalenna akorange “wama khaqtul jinna wal insa illa liya’budun” ”وما خلقت الجن والانس الا ليعبدون Allahu akbar3 walillahil hamd. Walai paccappureng ada Senge’ka ri labbu’e ubali senge’ki ri gollae, tosipaggalelu ri kalukue to siruntu-runtu ri onde-ondewe. Ingatlah daku dalam tumpukan tepung, ku akan mengingatmu dalam tumpukan gula, kita kan berbaur beguling bersama dalam perukan kelapa, ‎‫بَارَكَ اللهُ لِئ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْ اَنِ الْعَظِمَ‬ ‎وَنَفَعَنِئ وَ أِيَاكُم بِا لاَيَاتِ وَالْذِّكْرِ الْحَكِيْمَ ‎وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَ اَنْتَ خَيْرٌ الَّراحِمِيْنَ KHUTBAH BAHASA BUGISKAUM MUSLIMIM DAN MUSLIMAT JAMA’AH IED RAHIMAKUMMULLAHSemoga keselamatan, Rahmat ALLAH dan berkahnya senantiasa tercurah kepada kita sekalian. Sejak fajar menyingsing diufuk timur pada pagi hari ini sampai terbenam matahari akhir hari tasyrik 13 Dzulhijjah nanti, kaum muslimin diseluruh penjuru dunia berda dalam suasana IED ADHAH, mereka mengagungkan azma ALLAH dengan takbir, tahmid, dan sedding assisellengenna essoe nawennie, tajangnge na’ pettangnge, pella’e nakecce’e, mancajiwi bukti nanniya papparingerang ri’ idi umma sellengnge makkeda riwettu tuota sewwa wettu matti napoleiki amateng, riwettu magalatta engka wettu napoleiki lasa, riwettu malolota sewwa wettu napoleiki atowangeng. Wettu masagenata sewwa wettu napoleiki nasiaga ettana labe’na uleng ramalang narigau engkana nataroangekki puang Allata’ala upe maraja nenniya appalang malleppi-leppi, nenniya nappa mua purana rirowasi alleppereng pittara’e nasibawai addampeng, samanna tabbajo mupi riwettu tosiaddampeng-dampengetta, natopada engka mapaccing pole ridosa’e nenniya assitampungenna ati’e. takkaposi iyae essoe, esso malebbi namsero raja’riseseta idi umma sellengnge, onrong riongroi sipakario rennu, pada roasiwi sikira-kira pannessai tanra asukkureketta nenniya tanra attarima kasitta lao risese arajanna puang Allah ta’ muslimin dan muslimat jamaah ied yang berbahagiaRilalenna iyae esso’e dua tellu kajajiang maraja rilalenna lino, iya mancajie tanra alebbirenna nenniya arajangenna agama sellengnge. Mula-mula kajajiang maraja iyanaritu maddatu sebbu oroane nenniya makkunrai pada maddeppungeng dipadang arafah, iya manengro umma selleng mallaingeng maneng apolengenna, madupa-rupang bahasana, nenniya bangsana makkutoparo sukunna, engka mola tasi, engka mola puttanang, engka manengngi makkoko’e rilapangenna bulu arafah dengan pengorbanan yang sangat besar, napakkua teppe’na lao ripuang Allah ta’ala samanna de’naseddingngi alena napaluttu warang-parangna, nasalai wija-wijanna, nalulu siaga egana arasa-rasang, sarekkuammengngi nabaliwi pattampana puang Allah ta’ala, nalao ritana mapaccingnge, pada maddeppungeng ripadang arafah pada pakei pakeang ihramna, pakeang mapute tenrijai, temmabaju temmassongko, samanna mennangro silalona ripatokkong pole rikubburu’e naripaddeppungeng ripadang mahsyar, napada napoada makkeda Hadirin jama’ah ied yang berbahagiaUpeppaha nenniya alabappaha risesena tau engkae pasilennerengngi pakkasiwiyang hajji’e nakarana puang Allah ta’ala, nenniya teppe simata gangkanna nalulu maneng siaga egana rintangan, nasaba napahang madecengngi apaccingeng pole ridosa’e. padatoha ana mula jajie riparimmanana indo’na, turu rimakkedanna nigi-nigi tau menre hajji nade’to nakkeda ada marota, nenniya de’to nappapole gau maja’ majeppu massu’ni pole ridosana padatoha apaccingenna riwettu rijajiang ri indo’ nabitta SAW Bettuanna Naiyya hajji ritarimae de’gaga pamalena sanggadinna suruga pammasena puang Allah ta’ ied yang berbahagiaMaduanna kajajiang maraja rilalenna iya’e esso’e, iyanaritu maddatu sebbu umma selleng urowane nenniya makkunrai risiagae egana negara pada lao maneng ritana lapangnge iyarega rimasigi’e pada lao maneng pasilennerangngi sempajang alleppereng koroba’e rigau engkai paegai appoji-pojinna nenniya takabbere’na lao ripuang Allah ta’ala iya mancajie tanra asseddi-seddinna umma sellengng, pada engka mala jiji sibawa takkatoro nenniya pannessai asseddi-seddinna makkutoparo assirupa-rupanna, padamui engkanna tau kasiasi’e tettong riseddena tau sogi’e, rakyat’e tettong riseddena tau mapparentae, degaga assillaingenna ritu risesena puang Allah Ta’ala, roko pada roko, suju pada suju, tudang pada tudang rigau engkana seddi komando iyanaritu komandona imangnge. Jaji de’ nasitinaja idi umma sellengnge melo situna-tunai, sipeddi-peddiri, nenniya sipandang enteng nasab appongetta seddimi bawang naseng nabitta SAW Bettuana naiyya rupa taue pole manengngi rinabi adam, naiyya nabi adam polei ri tanae nade’ apallebbireng napunnai bangsa ara’e nenniya bangsa ajangnge nenniya makkuli mapute nenniya malotongnge, majeppu kaminag malebbi rikotu mennang iyanaritu mataue ripuang Allah ta’ ied rahimakumullahMatellunna kajajiang maraja rilalenna iyae esso’e, iyanaritu pada engkaki pakabarui perengngeratta risejarana panggulutta nabi ibrahim nasa riujinna ripuang Allah ta’ala riwettu risurona gere’I ana’na riasengnge ismail. Menuru sejarah panggulutta nabi ibrahim mappulo taunni pura nakawingi bainena riasengnge st. sarah nade’gaga ana’na, gangkanna masara ininnawani pikkirikiwi makkeda narekko matena matti nigana patterui perjuangakk. Nainappa risurona ibrahim ribainena st. sarah sarekkoammengngi napubaine I riyasengnge st. hajar nasimata millau doang ri puang Allah ta’ala makkeda Bettuanna eee. Puang tapakkidalekika ana’ saleh, yarega ana patujuAga naripakkidallekina nabi ibrahim, ana iya namminasaiyye iyanaritu riasengnge ismail. Natemmaka rionaritu nasaba ismail saisai ana matturu riparentae, ana marengkalinga ada, ana mancajie cayyana matanna buana atinna. Aroddaningenna temmapettu, napede lao esso pede’ matanre pappojinna ri’ana’na nasaba saisai ana ied rahimakumullahAga nariujina teppe’na ripuang Allah ta’ala untuk gere’I ana’na iya kamnang napoji’e, sarekkoammangngi nannessa tongeng-tongeng tegae ritu napoji, puanna iyarega ana’na naiyya ibrahim saisai tau maraja tau’ nenniya malamung teppe’na, nade’ natola’I narekko parentana puang Allah ta’ala. Riolotenrijajianna ismail pura memengngi nabi ibrahim makkoroba 1000 kajunna bembe, 300 kajunna tedong, 100 kajunna unta, nainappa makkeda nabi ibrahim, naengkai puang Allah ta’ala, bennengnge engka ana’ oroaneku, majeppu uwakorobattoi ritu rilaleng naporiyoe puang Allah ta’ala, naiyya tau engkae saksikangngi nenniya malaeka’e takkajenne maneng mitai amala’na nabi ibrahim, kiya risesena nabi ibrahim cedde mupa narapi’na ismail umuru’na 12 tahun, nabi ibrahim riparingkalinganni sadda rilaleng tinrona makkeda eh………ibrahim padupani tinja’mu, riwettu naengkalingnna iyae saddae, simata mappikkiri’I ibrahim makkedae parenta pole ripuang Allah ta’ala iyarega pole risetangnge? Gangkanna ibrahim riwettu kuwaero gerei bembe 1000 kajunna nakapanni makedda purani napasilennerengngi tinja’na. wenni maduanna mengkalingasi sadda makkeda paddupai tinja’mu, gangkanna maggeresi 100 kajunna unta. Riwenni matellunna naengkalingasi sadda makeda majeppu puang Allah ta’ala naparetaiyakko gere’I ana’mu ismail gangkanna naenggeranni ibrahim sebagai tinj’na riwettu purana maggere 1400 maelo’na paddupai parentana puang Allah ta’ala, nabi ibrahim naolli madecengngi ana’na ismail natteru nakaddao rigau engkana terri manggerangngi nippinna, nappa napoada makkeda Bettuanna eh…..anakku ismail majeppu witako ana rilaleng tinroku ugereko, jaji pakkogitu tanggamu ana’Naikiya ismail saisai ana’ marengkalinga ada nenniya maraja atturu, gangkanna de’ namalampe pikkiri’na nade’ namaega nawa-nawanna temmaseleng nappebali makkeda Bettuanna eh ….ambokku tapaddupani aga napparentang puang Allah ta’ala mattipi insya Allah talolongekka saisa tau ied rahimakumullahNaiyya riwettu maelo’na ibrahim tiwi’I ana’na rionrong aggeresenna napodanni bainena st. hajar sarekkuammengngi napappakeiwi ana’na nasaba pakeang kaminang makessin, inappa mala piso nenniya tulu’Naiyya riwettu lettuna rionring aggeresengnge riseddena mina, poleni iblis maelo pakatulu-tului nakkedaiwi ibrahim pekkogitu tamaelo gere’I ana’ta? Nadegaharo taitai temmaka kessinna ampena, nakkeda ibrahim temmakaharo opojinna anakku naikiya napparenaiyakka puakku gere’I, naulebbirengngi paddioloi pappojikku ripuakku naiyya pappojikku rianakku. Aga nalaosi iblis ri st. hajar nakkeda magiharo monro kotu mabbe-bebe naengkaiharo lakkaimmu maelo gere’I ana’mu, nakkedana st. hajar namuni iya tunru tokka nagere, narekko parentana mua puang Allah ta’ala naoncoppasiha narekko ana’kku mua, aga nalaosi iblis ri ismail nakkeda eh… ismail magi nade muna mumaseleng, namaeloi hatu ambu’mu gerekko, aga nappebalina ismail makkeda Bettuanna kuwengkalingani nenniya kuturusitoni parentana puakkuNasimata makkuraga mupa iblis, aga narirempe’na batu ritu ri ismail iyatonaro saba nanariwajikeng pahajiie maddempe rimina, sikira-kira maddukka risetangnge nenniya akkacoe rinabi de’napa nagere’I ana’na ibrahim, mappasengngi ritu ismail ri ambo’na nasab pappaseng dua tellu, makkeda - Eh…ambokku tasioi kasi duae limakku tataroi masse aja urapa-rapa riwettu tagerekku nassabari upeddiriko ambo- Eh…ambokku tapangngoloi kasi rupakku ritanae bara aja taitaka nassabari namasse nyawata mitaka ambo- Eh… ambokku talillingngi kasi pakeyatta, sarekkuammangngi aja natabbessiri dara, nassabari namakurang appalakku nannenia nassabari namasse babuana indokku narekko naitai daraku- Eh…. Ambokku tataroi matareng pisota nenniya tapassitakiwi narekko tagerekka, sarekkoammengngi namalomo kasi riseseku- Eh… ambokku nareko lisuki ribola’e tapaletturellaloka kasi selleng mappakarajaku ri indo’ku, nenniya tasuroi kasi sabbarakengngi parentana puang Allah ta’ala sarekkuammangngi nalolongengngi suruga pammasena puang Allah ta’ala- Eh… ambokku aja lalo kasi talorangngi anana oroawane lao rindokku, sarekkowammengngi de’ nasimata mompo paresse babuwana kasi indokku lao ied rahimakumullahAga riwettu purana mappaseng ismail, nappesonana iya dua lao ripung Allah ta’ala nenniya napaleu toni ritu ibrahim ana’na rigau engkana nabaca “BISMILLAHI ALLAHU AKBAR” naenappa nagere’, naikiya teyai makkanre pisoe, ure tea pettu, dara tea mitti, uli tea sape, juku tea malara, nasaba elo’na puang Allah ta’ala temmakkanre pisoe nakkeda ismail eh….ambokku aja taitai rupakku nasaba napoleiki tu esse babua nassabari natea makkanre piso’e. aga nabettanni pisona ibrahim ribatu’e namapue duana batu’e napakkua tarenna. Nakkedana ibrahim ripiso’e magi mulle puei batu’e, naellonna ismail de’ mulle manrei akuasanna puang Allah ta’ala mette’I piso’e mappibali makkeda eh…ibrahim musuroka manrei ellonna ismail nappesangkaika puakku. Aga naengkalingana obbi pole ripuang Allah ta’ala Bettuanna nariollina ibrahim makkeda eh….ibarahim mupadupani nipimmu, makkuniro riwerengngi pamale risinna tau mappidecengnge, iyae gau mancaji paccoba maraja”Aga narisellengenna nasaba kibase pole risuruga, iya natiwi’emalaikat jibril. Iyatonaro saba’na nassuroang toi surona puang Allah ta’ala akkorobangnge, iya mancajie laleng maalebbinarigau engkana nappatu-patukeng maladde risesena idi tau masagenae. Makkedai nabitta nigi-nigi lolongeng asagenang wedding makkoroba, nade’ nakkoroba, aja lalo nahaderekiwi allepperengngeJama’ah ied rahimakumullahJaji nasseriki mala akkalarapangeng sininna idi ummana nabitta SAW, idi sininna tomatowa malebbikku, alaki contoh rinabi ibrahim napasilennerengngi parentana puang Allah ta’ala namuni an’na rela nakorbangkan, apalagi idi ummana nabitta SAW. Nasuromi bawang makkoroba sibawa sapi yarega bembe sesuai sibawa kemampuatta. Idi sininna makkunraiye, alaki contoh ri st. hajar bainena pakkulutta ibrahim de’na halang-halangi lakkainna padupai parentana puang Allah ta’ala yakkeppaha nasuromi/napanggesiwi, idi sinina silessurekku pemuda dan pemudi pada alaki contoh rinabi ismail namuni alena, jiwana rela nakorbangkan nasaba parentana puang Allah ta’ala natenna jampangi sininna engkae mappakabiling piling untuk papolei parentana puang Allah ta’ala, nalai pringsip makkeda nBangkung mememma ri abbettang, aju memeng ripasanre, polopa panni passuroammi pada laoi mai natapa millau doang ripuang Allah ta’ala makkeda eh…..puang engkaki maiye.. pada pura pasilennerengngi alleppereng koroba’e, de’ lain riakkattai sanggadinna riota nenniya pammaseta puang. Mamuare nasimata rikkatenni masse agamata, waekkeng temmalore’ bokong ampe kale mamuare assitemmereng ritu natattimpa minasae /hajja’e, nassiruju-rujukeng assisompungetta padatta rupatau iyarega tau mapparentat, tatuju laleng pennie, muttama rimasigie nattakatoro pabbanuae, naenceng pulana wassele’na pallaoromae, natuju laleng generasi mudae iya mula pekke’e. naengkani malomo bangungngi kampotta PALLOBORENG SEGERI PANGKEP dalam rangka pembagunan indonesia adil dan makmur sejahtera, aman lahir dan batin. BARAKALLAHULII WALAKUM FIL QUR’ANIL KARIM WAANAFA’NII WAUYYAKUM FIL QUR’ANIL HAKIM

khutbah idul fitri bahasa bugis